[O-1]This nite

Ada satu orang lagi yang berkata bahwa Bridgett sedang mabuk. Ah, masa? Ia bertanya pada dirinya sendiri. Lalu di saat ia mulai melihat orang-orang di depannya memiliki bayangan barulah Bridgett sadar bahwa ia hampir di ambang toleransinya terhadap alhohol.

“Eii! Jangan pilih kasih begitu!” Tangannya menggapai-gapai tangan si bartender saat melihat dia memberikan segelas wiski api pada perempuan yang tadi ada di sampingnya. “Apa karena dia lebih cantik heh? Jadi dia boleh minum lagi.” Karena tidak ingin terus-menerus menanggapi Bridgett yang mulai berulah bartender itu mengisi gelas kosong miliknya dengan wiski api yang baru.

“Nah, begitu dong.” Bridgett menyesap wiski apinya pelan-pelan. Ia hanya punya segelas wiski api karena tahu bartender itu pasti tidak akan mau memberikannya lagi, sedangkan malam masih panjang.

“Jadi, ada apa? Pacar sialan yang butuh dimaki?

Gadis berparas Asia itu menoleh, matanya memicing pada gadis yang wajahnya juga selembut dirinya, kepalanya menggeleng lemah lalu tertawa pelan. “Bukan pacar sialan. Tapi pekerjaan sialan.” Jawabnya sambil terhuyung berjalan ke kursi kosong di sebelah gadis itu. Bridgett masih berdecak saat tubuhnya menempati kursi itu. “Pekerjaan yang membuat kepalaku sakit.” Katanya lagi.

Lalu, tiba-tiba saja di saat Bridgett hendak meminum lagi minumannya ia mendengar teriakan keras dari pojok ruangan. Kepala Bridgett semakin terasa berdenyut-denyut. “Oi berisik!” teriaknya dengan kening berkerut-kerut. “Mereka pikir sedang ada di hutan berteriak-teriak begitu.” Sambil mengomel Bridgett menyesap lagi isi gelasnya. “Ah maafkan aku. Aku pasti terlihat kacau sekali.” Diliriknya si gadis yang sikapnya jauh lebih baik dari pada Bridgett saat ini.

---

Emory Aldrich