i don't love you as if you were the salt-rose

"Foureka."

Ia memanggil lagi.

Langkah perempuan itu cepat, panjang-panjang tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya. Micheal tahu Foureka mendengarnya dan ia kira ia perlu bersyukur bahwa perempuan itu tidak memutuskan untuk menggunakan sapu terbangnya (Nimbus 1000, Micheal sudah lama tidak mengikuti perkembangan dunia quidditch dan olah raga sapu tapi semua orang membicarakan sapu terbang baru itu) dan begitu saja terbang meninggalkannya. Menyebrangi Diagon Alley yang mulai sepi sejak malam turun, pemuda itu mengerutkan keningnya. 

"Foureka, tunggu."

Suaranya terdengar lelah, namun juga masih gusar, terdengar keras kepala. Mereka berdua selalu sama-sama keras kepala. Jika perempuan ini masih sama dengan yang dikenalnnya semasa di Hogwarts, Foureka Kirsteen akan berhenti dan justru menuntut jawaban. Menamparnya mungkin, atau menyerangnya dengan jampi-jampi. Micheal pikir ia pantas mendapatkan perlakuan semacam itu. Ia kira perempuan itu hanya menunggu sampai mereka ke tempat yang sedikit lebih sepi; karena Foureka Kirsteen mengenakan seragam dan lencana DMLE, karena ia sudah bukan lagi gadis belasan tahun yang meledak-ledak (dan Micheal bukan lagi bocah laki-laki yang menanggapi setiap hal dengan kata-kata sinis). Setidaknya di tempat umum.

Banyak yang berubah. Tiga tahun tanpa kabar, tiga tahun tanpa membalas satu pun burung hantu yang hinggap di jendela ruang kerjanya. Sibuk, mungkin; ingin memulai hidupnya dari awal lagi, bisa jadi. Yang ia ketahui hanya kehidupan Hogwarts sudah berakhir,  ayah memegang bahunya erat dan membawanya ke setiap klien. Namun pada akhirnya tetap sama, Micheal tidak punya alasan. 

Kalau bukan karena kebetulan mungkin mereka tidak akan pernah berhubungan lagi. Ia yang selama ini lebih banyak berkutat di Knockturn Alley, datang ke Leaky Cauldron sehabis bertemu klien; entah bagaimana bisa berpapasan dengan—

"Foureka... please."

Malam itu purnama, benda langit itu mengintip dari balik bangunan pertokoan yang menjulang di bagian Utara Diagon Alley yang sepi. Rambut pirang platina perempuan di hadapannya memantulkan cahaya rembulan. Setidaknya satu hal ini tidak berubah: Foureka Kirsteen, masih memikat seperti veela.