Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 8
DEX 13
CON 10
INT 16
WIS 15
CHA 12
17 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
He is 183 cm tall, with lean figure. Dark brown eyes and his brown hair is cut short. Lightly tanned skin. He'd rather dress for comfort rather than style.
|
Post by Ashe Kneafsey on Jan 11, 2022 21:06:35 GMT 7
Api kehijauan masih belum sepenuhnya meredam saat Ashe melangkahkan kaki meninggalkan perapian. Sepatu hitam yang mulai terlihat lusuh menapak ke atas lantai yang telah dipijaknya mungkin ratusan kali. Dorongan untuk menyerukan "Honey, I'm home!" terlalu menggoda untuk dihiraukan. Sepatu ditendangnya lepas dengan asal. Keduanya mendarat di pojokan ruangan, bersamaan dengannya mengambrukkan tubuhnya ke atas sofa pertama yang dilihatnya. Seakan berada di rumahnya sendiri. Heh. Tidak terlalu salah juga. Kecuali Mateo Diaz mengatakan sebaliknya, Ashe merasa bahwa ia akan terus saja menganggap tempat kediaman teman dekatnya tersebut seperti rumah keduanya. Sebaliknya juga berlaku, tentu saja. Efek samping dari berbagi kamar selama tujuh tahun berturut-turut, mungkin. Tangannya menjentik, mengirimkan tongkat sihir ke dalam genggaman. Satu gumaman mantra dan setengah lusin botol bir berukuran mini melayang dari saku jubahnya. Suara denting kaca mendarat di atas meja mengudara. Sebuah mantra lain dan keenam botol bir dengan merek double diamond kini berukuran normal. Ashe membiarkan tongkat sihirnya untuk terjatuh ke atas lantai, alih-alih mengirimkannya balik ke dalam holster. "I bring beer!"
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 10
DEX 12
CON 8
INT 16
WIS 14
CHA 14
23 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
H: 190 cm, W: 68 kg. Dark brown hair, green eyes, and light brown skin tone.
|
Post by Mateo Diaz on Jan 11, 2022 22:21:55 GMT 7
Mateo baru saja menyiapkan makanan dengan menghangatkan beberapa tequeño buatan mamá. Tequeño merupakan stik roti isi keju khas tempat keluarga Diaz berasal, Venezuela. Meskipun mamá sendiri adalah orang Inggris tulen, sebagai istri yang baik beliau selalu berusaha membuat papá, seorang pria Afro-Venezuela, bisa menghilangkan kerinduannya dengan abuela yang sudah lama meninggal dunia di Venezuela bahkan sebelum Mateo lahir. Sebenarnya ia malas juga, mengingat makanan itu hanya untuk tamu yang tidak akan komplain jika ia tak menyiapkan makanan. Mateo hanya saja tidak mau dianggap pelit mengingat tangan lincah tamunya itu bisa saja membuka kulkas sehingga makanan yang ia sembunyikan terbongkar. Lagipula, tak ada salahnya menyajikan tequeño untuk tamunya itu, apalagi menyajikannya bersama tabasco dari cabai habanero yang pedas hingga mata sang tamu bengkak dan penuh tangisan karena kepedasan. Tamunya itu adalah sahabat Mateo sendiri. Tentu sebagai seorang sahabat, ia senang melihat sahabatnya menderita, bukan? "I bring beer!"Suara ambrukan tubuh di atas sofa menandakan sang tamu datang. Namanya Ashe Kneafsey. Dulu pemuda itu adalah bocah ingusan yang sekamar dengan Mateo selama tujuh tahun lamanya dan telah berubah hampir 180 derajat. Pemuda itu kini bertampang keren karena sudah bekerja di kementerian sihir. Melihat perkembangannya saja, Mateo tidak bisa percaya. Namun, ia perlu ingat begitulah proses menuju kedewasaan. "Oh, long time no see, mate," sahut Mateo sambil membawa sepiring tequeño dan saus tabasco dalam wadah kecil. Ia meletakkan makanan itu di samping meja yang telah diisi oleh beberapa botol beer. Mantap jiwa. "Ibuku membuatkan makanan latin. Yang merah itu kau tak perlu takut, tidak pedas." Tidak pedas untuk orang Latin seperti Mateo. "Mantap sekali, jadi ada ide. Mau main beer pong?" tanyanya menggoda Ashe yang mungkin akan ketakutan karena jika bermain beer pong artinya mereka akan minum sampai kebablasan. Tapi kenapa harus takut? Mateo yang bekerja sebagai penyembuh saja merasa biasa-biasa saja. Dua hari kedepan ia libur soalnya. "Kalau kau takut ya tidak usah." Ashe Kneafsey
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 8
DEX 13
CON 10
INT 16
WIS 15
CHA 12
17 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
He is 183 cm tall, with lean figure. Dark brown eyes and his brown hair is cut short. Lightly tanned skin. He'd rather dress for comfort rather than style.
|
Post by Ashe Kneafsey on Jan 12, 2022 6:25:19 GMT 7
"Oh, long time no see, mate."Dengus terlepas, bahkan saat ia menengadah. Tatapan mengekori sosok pemuda yang bisa dikatakan adalah teman terdekatnya. Mateo Diaz yang dulu sempat selama beberapa tahun berdiri lebih pendek darinya, kini menjulang dengan ketinggian hanya sepuluh sentimeter kurang dari dua meter. Entah apa yang dulu dimakan oleh mantan prefek laki-laki Ravenclaw di angkatannya ini hingga bisa tiba-tiba tumbuh setinggi itu. "And whose fault is that?" Lemparnya sembari mengangkat tubuhnya dari posisi berbaring. Tanpa undangan dari sang teman, Ashe mengambil satu potong stik roti yang dihidangkan oleh Mateo. Matanya mengerling saus berwarna merah yang juga diletakkan di atas meja. "Kau," Tuduhnya sembari menggunakan stik roti di tangannya sebagai penunjuk, "Hey bangsat, aku tidak akan tertipu lagi." Ia masih mengingat jelas kali pertama ia yang saat itu masih duduk di bangku Hogwarts. Ashe muda yang tanpa kekhawatiran mencoba saus merah milik Mateo, menyangka bahwa ia akan menemukan saus tomat. Hanya untuk tebakannya meleset jauh dan merasakan mulutnya seolah sedang terbakar. Mateo, sang pengkhianat, tentu saja hanya menertawakannya. Masih dengan tatap penuh tuduhan, Ashe menggigit stik rotinya. Berisi keju ternyata. Teman usilnya mengusulkan beer pong. Permainan minum yang cukup populer, terutama di kalangan muda. Dan lalu datang kalimat yang mengesalkan. "Kalau kau takut ya tidak usah."Tch. "You're on," Kelemahannya, tidak bisa menolak tantangan. Dan Mateo tahu jelas itu. Seringai merekah pada bibirnya, "How about we up the ante? A dare under each cup." Karena pertanyaan sama sekali tidak menarik. Mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lain dengan terlalu baik. Ashe baru saja ingin mengambil satu stik roti lagi, tapi tangannya terdiam saat suara mengeong tiba-tiba mengudara. Sebelah alisnya terangkat, matanya menatap sang sahabat baik dengan bingung, "Sejak kapan kamu punya kucing?"
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 10
DEX 12
CON 8
INT 16
WIS 14
CHA 14
23 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
H: 190 cm, W: 68 kg. Dark brown hair, green eyes, and light brown skin tone.
|
Post by Mateo Diaz on Jan 12, 2022 13:40:31 GMT 7
"And whose fault is that?""Aku ya?" sahutnya dengan tampang tak berdosa. Mateo perlu menggarisbawahi bahwa tidak ada yang salah antara mereka berdua. Mungkin bisa dibilang pekerjaan Mateo lebih membutuhkan waktu lembur yang lebih banyak dibanding Ashe Kneafsey , tetapi saat dirinya libur pun Ashe tidak bisa selalu mampir ke rumahnya. Meskipun waktu luangnya terkuras, ia selalu bersyukur bisa menjadi seorang penyembuh. Selain seleksinya susah, sekali ia berhasil menghilangkan penderitaan orang bernasib malang, senyuman mereka terasa lebih mahal dibanding pundi-pundi galleon. Kejahilannya dengan tobasko tak berhasil membuat Ashe terjerumus. Tidak heran sebenarnya, mengingat trik yang sama pernah ia lakukan saat pertama kali Ashe menginjakkan kaki di rumah ini. Ashe adalah seorang Ravenclaw, tidak mungkin terjerumus trik yang sama seperti keledai. Namun, tabasko itu akan bermanfaat nantinya sebagai tantangan dalam bermain beer pong jika Ashe menyetujuinya. "Itu cuma tabasko cabai harbanero, kupikir kau sudah kebal karena sudah beberapa kali kemari, mate?" balas Mateo menunjukkan rasa iba. "Tapi percayalah, roti itu tak enak tanpa dicolek saus merah ini." "You're on."Meskipun ia tahu Ashe lemah dalam menolak tantangan, ia sesungguhnya tidak akan memaksa jika pemuda itu tidak mau. Ravenclaw memiliki kemampuan otak lebih yang dapat memikirkan hal-hal baik maupun buruk yang akan timbul akibat perbuatan yang dirinya pilih. Tapi jujur, ia senang Ashe mengambil tantangan itu dan justru menambah bumbu pedas. Mateo bosan dengan bermain aman. Menggunakan mantra non verbal, ia mengayunkan tongkat sihirnya untuk menggapai kertas dan ballpoint dari lemari yang tak jauh dari meja yang berisi minuman beralkohol itu. Dirinya tidak tahu apakah Ashe sudah bisa memakai peralatan muggle ini mengingat selama sekolah mereka selalu menggunakan perkamen dan pena bulu. Sebagai seorang darah campuran, ia jujur lebih suka menggunakan peralatan ciptaan muggle itu. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih sedikit. Perkamen hanya ia gunakan untuk keperluan di St. Mungo. Tak lupa ia mengambil bola pingpong dan gelas plastik untuk minum beer dari arah dapur menggunakan sihir yang sama. " Just mix truth and dare, aku tak mau membuatmu menderita terlalu banyak," sahutnya tertawa karena sebagai pemilik rumah, permainan dare terlalu menguntungkan bagi Mateo Diaz. "Tulis 5 truth dan 5 dare, nanti kita acak punya kita berdua. Tidak usah malu-malu kucing, sahabatmu ini siap untuk semua hal." Sebelum ia menulis miliknya, ia tersenyum tipis. "Selagi kau berpikir, aku mau menyembuhkan luka kucing liar malang ini." Dan jangan coba-coba mencari perkamen dan pena bulu, Ashe. Ia sembunyikan di kamar soalnya.
1. Masing-masing mempunyai 10 gelas berisi beer yang disusun segi tiga 2. Setiap post harus dice 1-25 untuk menentukan masuk/tidaknya ke gelas lawan serta truth/dare untuk lawan 3. Kalau mendapat nomor sama yang sudah dipakai sebelumnya, maka truth/dare yang didapat turun ke nomor di bawahnya. Misal: Mateo sudah dapat nomor 4, terus Ashe dapat nomor 4 lagi. Artinya Ashe otomatis mendapat nomor 5. 4. Boleh menolak truth or dare dengan meminum beer yang ada di dalam gelas, tapi maksimal hanya lima kali (diminimalkan saja biar seru haha) 5. Habis ini kalau Ashe mau langsung mulai boleh, atau mau suruh Mateo duluan lempar 6. Untuk Mateo, godmod masa hogwartsnya gak masalah. PM membebaskan, kalau tidak setuju tinggal membantah in-rp. Tapi kalau misalnya Ashe tidak berkenan dengan perkataan Mateo, PM saja ya!
Hasil undian (Ashe isi yang kosong ya. Ashe tidak tahu apa yang diisi Mateo, jadi truth/darenya boleh mengulang) 1 Truth: Apa hal yang kamu tak sukai dari sahabatmu? 2 Dare: 3 Truth: 4 Dare: Minum secangkir tabasko 5 fail (bola meleset) 6 Truth: Siapa cinta pertama di Hogwarts? 7 Dare: 8 Truth: Rahasia terbesar yang disembunyikan dari sahabatmu? 9 Dare: Buka baju sampai permainan selesai 10 fail (bola meleset) 11 Truth: 12 Dare: 13 Truth: Ungkap tipe perempuan yang kamu sukai! 14 Dare: 15 fail (bola meleset) 16 Truth: 17. Dare: Cabut bulu ketiak dengan lakban sampai bersih 18 Truth: Hal apa yang pernah kau bohongkan ke sahabatmu? 19 Dare: 20 fail (bola meleset) 21 Truth: 22 Dare: Masukkan tabasko ke dalam celanamu sampai permainan selesai 23 Truth: 24 Dare: Ungkap rasa cinta kepada tetangga Mateo melalui jendela lantai 2 25 fail (bola meleset)
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 8
DEX 13
CON 10
INT 16
WIS 15
CHA 12
17 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
He is 183 cm tall, with lean figure. Dark brown eyes and his brown hair is cut short. Lightly tanned skin. He'd rather dress for comfort rather than style.
|
Post by Ashe Kneafsey on Jan 12, 2022 21:38:22 GMT 7
"Jelas kamu," Ujarnya sembari memutarkan bola mata. Begitulah jawabannya, walaupun sejujurnya bisa dikatakan yang bersalah adalah kehidupan. Siapa yang menyangka bahwa Departemen Misteri dan St Mungo memiliki jadwal bekerja yang berbeda drastis? Tentu saja Mateo Diaz sesekali harus bekerja pada akhir pekan. Rumah sakit tidak pernah libur. Satu hal yang pasti. Bekerja di St Mungo membuat sahabat dekatnya ini semakin jahil. "Sialan kau. Siapa juga selain kamu yang akan mengatakan kalau habanero itu tidak pedas?" Mengambil satu stik roti berisi keju, Ashe melemparkannya ke arah muka Mateo sebelum beranjak dari sofa. Selagi sahabatnya itu sibuk mempersiapkan segala apa yang dibutuhkan untuk bermain beer pong, ia berjalan ke dapur. Kakinya menapak ruang yang sudah dikenalnya seperti sisi belakang tangannya sendiri hingga mencapai tujuan. Lemari es. Temannya yang satu ini sungguh lebih menyukai barang-barang muggle. Padahal mantra akan bekerja lebih baik. Pintu yang terbuka menunjukkan berbagai macam makanan dan minuman. Tetapi yang diinginkannya terletak pada bagian bawah pintu. Sekotak susu. Hal yang ditemukannya paling membantu saat kepedasan. Dan apakah ia mengambil gelas? Tentu saja tidak. Mateo menyambut kembalinya ia dengan arahan untuk menulis tantangan dan pertanyaan. Masing-masing lima. Gumaman terlepas, bersamaan dengannya kembali mengambil tempat duduk di sofa. Matanya mengerling kucing yang tadi didengarnya mengeong. Kucing liar, menurut Mateo. Cengir timpang merekah, membayangkan para kucing liar datang ke rumah Mateo untuk minta disembuhkan tiap kali mereka terluka. Seperti cerita-cerita dalam dongeng saja. Mukanya memasam saat melihat perkakas menulis yang disediakan oleh Mateo. "Kamu dan peralatan muggle mu," Protesnya ringan tanpa api di belakangnya. Kalau sampai tulisannya tidak bisa dibaca, itu adalah salah Mateo. Baru sekali ini, sepertinya, keheningan turun di dalam ruangan saat mereka berdua sedang bertemu. Ia sibuk dengan memikirkan pertanyaan dan tantangan yang ingin ditulis, Mateo dengan menyembuhkan kucing liar yang terluka. Ashe mencampur semua potongan kertas dengan posisi tertutup, lalu menatanya di kedua ujung meja dengan membentuk segitiga dan menaruh satu gelas kertas di tiap kertas. "Sudah selesai dengan kucing liarmu?" Tanyanya sembari mengambil tongkar sihirnya dari atas lantai, melambaikannya hingga tiap tutup botol gelas terlepas membuka. Dua botol digunakannya untuk mengisi tiap gelas hingga setengah penuh.
{The List} - Truth: Apa hal yang kamu tak sukai dari sahabatmu?
- Dare: Rambut berwarna pink selama 24 jam
- Truth: Siapa dan kapan ciuman pertamamu?
- Dare: Minum secangkir tabasko
- fail (bola meleset)
- Truth: Siapa cinta pertama di Hogwarts?
- Dare: Chug a bottle of beer
- Truth: Rahasia terbesar yang disembunyikan dari sahabatmu?
- Dare: Buka baju sampai permainan selesai
- fail (bola meleset)
- Truth: The farthest you went with a girl
- Dare: Teriakkan "Aku cinta Dumbledore" dari pintu rumah Mateo
- Truth: Ungkap tipe perempuan yang kamu sukai!
- Dare: Makan telur mentah
- fail (bola meleset)
- Truth: Fuck, Marry, Kill: Dippet, Dumbledore, the other player
- Dare: Cabut bulu ketiak dengan lakban sampai bersih
- Truth: Hal apa yang pernah kau bohongkan ke sahabatmu?
- Dare: Cat kuku warna apapun selama 24 jam
- fail (bola meleset)
- Truth: Apa yang jadi dealbreaker di cewek untukmu?
- Dare: Masukkan tabasko ke dalam celanamu sampai permainan selesai
- Truth: Berapa banyak mantan yang kamu punya?
- Dare: Ungkap rasa cinta kepada tetangga Mateo melalui jendela lantai 2
- fail (bola meleset)
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 10
DEX 12
CON 8
INT 16
WIS 14
CHA 14
23 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
H: 190 cm, W: 68 kg. Dark brown hair, green eyes, and light brown skin tone.
|
Post by Mateo Diaz on Jan 13, 2022 17:47:41 GMT 7
"Siapa juga selain kamu yang akan mengatakan kalau habanero itu tidak pedas?""Semua Latino berbicara begitu," balasnya dengan enteng dan sederhana. Cenderung menekankan ke streotype bahwa orang Latin tidak menganggap cabai harbanero pedas karena faktanya mayoritas mereka sudah terbiasa dengan saus pedas yang hampir selalu muncul dalam hidangan sehari-hari. Beberapa memang entah mengapa memiliki lidah sedikit sensitif, tetapi jumlahnya mungkin bisa dihitung dengan jari seperti menghitung jumlah penyihir berdarah muggle di Slytherin. Mateo yang sedang sibuk mengurus kucing liar, tiba-tiba dengan reflek menangkap lemparan tequeño ke wajahnya hanya menggunakan mulut, kemudian dengan cepat mengunyah dan menelannya. Jika ibu Mateo melihatnya, maka habis sudah wajah tampan Ashe dengan memar dan bentol. Untungnya, Mateo sudah tidak serumah dengan orang tuanya. "Jangan lempar makanan, mentang-mentang sudah sukses. Kalau mamá melihatnya, kau sudah pasti di -Avada kedavra." Agar selesai dengan cepat, Mateo memilih menggunakan mantra penyembuh luka dan pembuat perban otomatis. Sebuah privilidge bagi seorang yang memiliki latar belakang penyembuh. Ia bawa kucing itu untuk istirahat di atas sofa. "Kau boleh istirahat di sini." Mata hijaunya melirik ke arah Ashe yang sudah selesai menulis tantangan beer pong. Ashe bahkan sudah menyusun gelas-gelas beer dengan rapi membentuk segi tiga di kedua sisi meja. Satu untuk Ashe, satu untuk Mateo. "Bagaimana dengan peralatan muggle, praktis kan? Tidak usah mengeluh, aku dulu di Hogwarts pertama kali memakai pena bulu langsung bisa." Semua berkat otak cemerlang Ravenclaw. "Baik, tuan rumah lempar duluan ya." b5il2qI81-25 Ashe Kneafsey 1-25
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 8
DEX 13
CON 10
INT 16
WIS 15
CHA 12
17 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
He is 183 cm tall, with lean figure. Dark brown eyes and his brown hair is cut short. Lightly tanned skin. He'd rather dress for comfort rather than style.
|
Post by Ashe Kneafsey on Jan 13, 2022 23:03:25 GMT 7
Ashe hanya menggelengkan kepalanya melihat ulah Mateo Diaz , walau bibirnya membentuk cengiran. "Seperti seorang keeper saja," komentarnya setelah sahabarnya tersebut selesai menyembuhkan kucing liar yang kini terlihat begitu nyaman melingkar di atas sofa. Yang dimaksudkannya, tentu saja, adalah tingkah Mateo tadi melempar stik roti yang dilemparkannya langsung menggunakan mulut. Lalu, karena ia tentu harus juga jahil untuk berteman dengan seorang yang jahil, "Atau mungkin malah seperti anjing?" Ashe bergerak, kedua tangan menggapai kucing yang sekarang malah sudah mulai mendengkur. Gerakkannya perlahan dan berhati-hati, setengah demi binatang dalam genggamannya yang baru saja terluka, setengah lain karena ia sendiri tidak ingin terluka. "Aku sudah mengatakannya, dan akan terus mengatakannya," Mulainya sembari kembali duduk, kedua tangannya mengangkat kucing di tangannya tinggi, "Barang-barang milik penyihir jauh lebih praktis." Tatap memerhatikan kucing yang mulai menggeliat tidak suka, sebelum akhirnya membiarkan binatang cukup mungil itu untuk beristirahat dalam pangkuannya. "Lagipula, kenapa aku harus membiasakan menggunakan "penunjuk bola"-mu kalau sehari-hari aku terus menggunakan pena bulu?" Mateo melempar bola berwarna putih, memasukkannya ke dalam salah satu gelas di sisi mejanya. "Nice throw," terlepas sembarinya mengambil gelas. Bola putih diambil dan Ashe meneguk bir di dalamnya dengan cepat, mata membaca tulisan pada kertas yang berada di bawah gelas. "Apa yang jadi dealbreaker di cewek untukmu? Hm," Bacanya, pertanyaan miliknya sendiri. Apa ya? "Kalau dia menyebalkan dan terlalu high maintenance," Jawabnya pada akhirnya, satu tangan mengelus punggung kucing yang kini diam di pangkuannya. "My turn," Ashe membidik, dan melemparkan bola putih dalam genggamannya ke arah gelas-gelas Mateo. F5OImUr11-25{The List} - Truth: Apa hal yang kamu tak sukai dari sahabatmu?
- Dare: Rambut berwarna pink selama 24 jam
- Truth: Siapa dan kapan ciuman pertamamu?
- Dare: Minum secangkir tabasko
- fail (bola meleset)
- Truth: Siapa cinta pertama di Hogwarts?
- Dare: Chug a bottle of beer
- Truth: Rahasia terbesar yang disembunyikan dari sahabatmu?
- Dare: Buka baju sampai permainan selesai
- fail (bola meleset)
- Truth: The farthest you went with a girl
- Dare: Teriakkan "Aku cinta Dumbledore" dari pintu rumah Mateo
- Truth: Ungkap tipe perempuan yang kamu sukai!
- Dare: Makan telur mentah
- fail (bola meleset)
- Truth: Fuck, Marry, Kill: Dippet, Dumbledore, the other player
- Dare: Cabut bulu ketiak dengan lakban sampai bersih
- Truth: Hal apa yang pernah kau bohongkan ke sahabatmu?
- Dare: Cat kuku warna apapun selama 24 jam
- fail (bola meleset)
Truth: Apa yang jadi dealbreaker di cewek untukmu?- Dare: Masukkan tabasko ke dalam celanamu sampai permainan selesai
- Truth: Berapa banyak mantan yang kamu punya?
- Dare: Ungkap rasa cinta kepada tetangga Mateo melalui jendela lantai 2
- fail (bola meleset)
1-25
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 10
DEX 12
CON 8
INT 16
WIS 14
CHA 14
23 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
H: 190 cm, W: 68 kg. Dark brown hair, green eyes, and light brown skin tone.
|
Post by Mateo Diaz on Jan 14, 2022 13:03:14 GMT 7
"Atau mungkin malah seperti anjing?""But dogs are resourceful and awfully cute. I'll take that as a compliment," balasnya tersenyum bangga dengan sindiran halus yang dibuat sahabatnya. Tentu, mayoritas sindiran menggunakan hewan berbulu penjaga rumah itu berkonotasi negatif. Dua orang asing yang mengejek dengan anjing mungkin akan bergelut hanya karena masalah sepele tersebut, tapi Mateo sudah paham betul sifat Ashe ini dan dirinya tak pernah menganggap serius hal-hal jelek yang keluar dari mulut 'agak busuk' pemuda itu. "Seharusnya dulu aku jadi keeper, bukan beater." Singkat cerita ia sempat bermain quidditch di tahun kedua dan ketiganya sebagai seorang beater. Sayangnya Mateo merasa quidditch sangat menganggu sekolahnya dan ia berhenti di tahun keempat. Mateo mewarisi sifat papá yang memiliki jiwa penasaran dengan hal baru layaknya seekor kucing, tapi dirinya sadar ia hanyalah manusia yang tak mampu memopang kehidupan quidditch dan akademis dalam neraca yang imbang. Satu harus ia korbankan, yaitu quidditch. "Barang-barang milik penyihir jauh lebih praktis.""Ya, tuan muda berdarah murni. Orang darah campuran hanya bisa mengalah," tawanya mendengar penjelasan panjang lebar Ashe mengenai kehebatan barang-barang penyihir. Sebagai darah campuran, Mateo bersifat netral dalam hal ini. Di dunia medis, jelas penyihir lebih sederhana dan mudah. Mateo pernah mengikuti pelatihan CPR di dunia muggle dan itu cukup merepotkan. Tetapi, beberapa hal seperti masalah kertas vs perkamen, atau industri hiburan, muggle jelas adalah rajanya dan penyihir hanya bisa pasrah sebagai budak. Mateo berhasil memasukkan ke dalam gelas di sisi Ashe dan Ashe mendapat pertanyaan mengenai pasangan lawan jenis. "Kesimpulannya kau menyukai perempuan acuh tak acuh dan jorok?" Giliran Ashe melempar dan mengenai salah satu gelas Mateo. Perintah dalam tulisan itu adalah memasukkan tabasko ke dalam celana. "Orang bodoh mana yang menulis i— ah..." Baru saja ia hampir mengamuk, otaknya langsung menyadarkan Mateo bahwa ia baru saja mendapat karma. Mateo sendiri yang menulis perintah laknat tersebut. Niatnya ia ingin Ashe menderita dengan tabasko, tapi justru Mateo kena batunya. "Aku bukan pengecut." Mateo tahu ia bisa menolak. Ia tidak akan melakukan tindakan bodoh hanya karena ia pemberani seperti tindakan para Gryffindor. Ia sudah mengkalkulasi hal buruk yang terjadi jika ia melakukan perintah itu. Mateo ingat bahwa ia seorang penyembuh. Apapun hal buruk yang akan terjadi padanya, semuanya akan kembali normal dengan sepercik mantra yang ia jampikan. Pemuda itu membuka kancing celananya tanpa memperlihatkan isinya ke Ashe (tentu saja). Tangannya menabur tabasko dengan sesuatu yang ada di dalam celananya. "Argh... argh.... Mampus," sahut pemuda Ravenclaw itu sedikit mendesah dan tangan kanan memegang bagian bawah bajunya, berusaha menahan kepedihan. Tubuhnya membungkuk ke bawah hingga dadanya menyentuh sisi meja yang kosong. Kepalanya perlahan ia angkat dengan mata hijaunya tampak memelas menatap Ashe. " It feels good. You should try it, Ashe." Raut wajah yang merintih perih dan ucapan yang keluar dari bibir Mateo tidak sinkron. Tidak ingin mengulur waktu, tangan satunya yang tak terpakai langsung melempar bola ke gelas Ashe Kneafsey . cazhqd391-251-25
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 8
DEX 13
CON 10
INT 16
WIS 15
CHA 12
17 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
He is 183 cm tall, with lean figure. Dark brown eyes and his brown hair is cut short. Lightly tanned skin. He'd rather dress for comfort rather than style.
|
Post by Ashe Kneafsey on Jan 14, 2022 23:29:59 GMT 7
"Quidditch is overrated, anyway," Terucap asal, telah terbiasa dengan percakapan sebelah tangan antaranya dan Mateo Diaz di beberapa tahun pertama mereka di Hogwarts. Jangan salah, Ashe adalah penunggang sapu yang cukup handal—setelah tahun keduanya, ia tidak lagi terjatuh dari sapu terbangnya tiap beberapa menit—tetapi Quidditch tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi seorang antusias permainan yang terlalu populer itu. Hanya cengiran lebar yang menjadi jawabannya akan perkataan Mateo selanjutnya. Debat singkat ataupun yang tidak terlalu singkat tentang bagaimana barang-barang muggle jika dibandingkan dengan rekanan milik penyihir adalah tema yang sudah ada semenjak keduanya pertama kali bertemu. Walau tuan muda adalah panggilan yang terlalu melebih-lebihkan. "Kesimpulannya kau menyukai perempuan acuh tak acuh dan jorok?""Yang memiliki inisiatif dan sederhana," Ujarnya membenarkan. Tatapnya memerhatikan sahabatnya yang memperlihatkan ekspresi yang menggelikan saat membaca apa yang tertulis di kertas di bawah gelas tempat bolanya mendarat. Tawa tergelak saat seruan murka Mateo terhenti tiba-tiba. Tawa yang hanya menjadi lebih kerasa saat ia akhirnya membaca apa yang ditulis oleh sahabat jahilnya ini. Inilah yang namanya senjata makan tuan. "Nah. I'm good," Lagipula, melihat sahabatnya itu merintih jauh lebih menggelikan. Berhati-hati untuk tidak mengganggu kucing yang tengah menggunakan pangkuannya sebagai bantal tidur, Ashe mengambil gelas yang berhasil menjadi tempat mendarat bola putih. Ah, salah satu pertanyaannya sendiri lagi, "Berapa banyak mantan yang kamu punya? Eh, hm. Lima." Selesai. Ia tidak harus menjelaskan. Ashe menyeringai timpang, tahu dengan sangat baik kalau Mateo hanya mengetahui dua dari lima orang yang pernah menjadi pacarnya. Bagus. Lebih sedikit bahan untuk menggodainya. Tangannya melempar bola di tangannya balik ke arah sembilan gelas di sisi Mateo. oei1Bvav1-25{The List} - Truth: Apa hal yang kamu tak sukai dari sahabatmu?
- Dare: Rambut berwarna pink selama 24 jam
- Truth: Siapa dan kapan ciuman pertamamu?
- Dare: Minum secangkir tabasko
- fail (bola meleset)
- Truth: Siapa cinta pertama di Hogwarts?
- Dare: Chug a bottle of beer
- Truth: Rahasia terbesar yang disembunyikan dari sahabatmu?
- Dare: Buka baju sampai permainan selesai
- fail (bola meleset)
- Truth: The farthest you went with a girl
- Dare: Teriakkan "Aku cinta Dumbledore" dari pintu rumah Mateo
- Truth: Ungkap tipe perempuan yang kamu sukai!
- Dare: Makan telur mentah
- fail (bola meleset)
- Truth: Fuck, Marry, Kill: Dippet, Dumbledore, the other player
- Dare: Cabut bulu ketiak dengan lakban sampai bersih
- Truth: Hal apa yang pernah kau bohongkan ke sahabatmu?
- Dare: Cat kuku warna apapun selama 24 jam
- fail (bola meleset)
Truth: Apa yang jadi dealbreaker di cewek untukmu?Dare: Masukkan tabasko ke dalam celanamu sampai permainan selesaiTruth: Berapa banyak mantan yang kamu punya?- Dare: Ungkap rasa cinta kepada tetangga Mateo melalui jendela lantai 2
- fail (bola meleset)
1-25
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 10
DEX 12
CON 8
INT 16
WIS 14
CHA 14
23 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
H: 190 cm, W: 68 kg. Dark brown hair, green eyes, and light brown skin tone.
|
Post by Mateo Diaz on Jan 15, 2022 6:49:56 GMT 7
Entah apa yang merasuki pemuda berdarah murni yang satu itu. Tidak sampai lima menit Ashe berkata bahwa ciptaan penyihir selalu lebih baik dibanding muggle, tiba-tiba mengatakan quidditch overrated. Bagi Mateo, quidditch sangatlah menyenangkan. Dirinya paham bahwa quidditch merupakan permainan yang sangat tidak adil dan cenderung memberikan cahaya emas ke salah satu pemain saja, sisanya berperan bagai pemain figuran. Jelas hal ini berbanding terbalik dengan permainan muggle yang terkonsep sangat matang dan adil. Namun, menjadi hampir satu-satunya olahraga beregu yang bisa Mateo mainkan di Hogwarts membuatnya tidak memiliki banyak pilihan waktu itu dan dirinya hanya mengikuti euforia yang terpancar dari murid-murid lain untuk juga mengikuti perkembangannya. Secara teknis, Mateo memang menyukai olahraga dan rutin melakukannya meskipun hari-harinya dihabiskan 40% menulis dan membaca buku. Pemuda Diaz itu memilih tidak melanjutkan debat kusir quidditch yang 'katanya' overrated.Tantangan memasukkan tabasko ke dalam celana seingatnya adalah tantangan terburuk yang pemuda Diaz tulis di atas secarik kelas. Pedih masih terasa di selangkangan tubuhnya, tetapi sebagian kecil kulit mungkin melepuh oleh cabai harbanero. Dirinya tidak mampu melihat, yang terasa tersisa adalah aura dingin dan cairan lengket yang membasahi celana dalam miliknya Ashe Kneafsey mendapatkan pertanyaan kembali mengenai jumlah mantan. Atensinya sebenarnya tidak acuh dengan apa yang ia lihat karena menurutnya pertanyaan itu sangat basi. Namun, setelah Ashe melontarkan jawaban, ia tidak menyangka sahabatnya itu diam-diam seorang pengkhianat. "Lima?! Kau hanya pernah bercerita ada dua?!" balas Mateo dengan tatapan sinis. Bagimana bisa pemuda itu tak menceritakan semuanya. Ia tidak iri. Sedikit jengkel. Meskipun mamá mendesak dirinya untuk segera menikah, tapi sulit menemukan perempuan Inggris yang mau menerima Mateo orang kulit (agak) hitam. Dirinya hanya pacaran sekali, sisanya ia hanya bercinta dengan buku-buku. " Womanizer. Jangan-jangan tiga orang lain itu kau pacari sekaligus?" "Atau kau datang kemari sebenarnya untuk mengundangku enjadi groomsman?" Ia tidak akan terkejut. Lanjut dengan tantangan selanjutnya. Kiranya memasukkan tabasko ke dalam celana merupakan tantangan terburuk yang ia tulis, ternyata ada satu lagi yang hampir ia lupakan dan memorinya kembali terangkat ke permukaan setelah kertas di bawah gelas yang dipilih Ashe berisi tantangan tersebut. Mencabut bulu ketiak dengan lakban. "Peraturan baru. Kalau dapat pertanyaan harus dijawab panjang. Minimal lima kalimat," protesnya karena Ashe selalu mendapat pertanyaan dan ia hanya mencari aman dengan menjawab singkat, padat, jelas. Mateo melepas seluruh kancing untuk membuka atasan kemeja santainya, kemudian menyisakan tubuh bagian atas terlapisi oleh hanya singlet putih tipis. Mateo mengangkat lengan kanan yang sedikit terbentuk karena olahraga rutin, kemudian tangan kirinya mengusap-usap bagian tengah lipatan tangan kanannya yang sangat mulus. " Too bad. Baru kemarin aku habis cukuran." Mateo pun mengambil segelas beer itu dan meneguknya dalam sekali telan. Tak cukup satu gelas untuk membuatnya mabuk. Ia pun melempar bola ke arah gelas beer Ashe. hsLZ5QTQ1-251-25
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 8
DEX 13
CON 10
INT 16
WIS 15
CHA 12
17 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
He is 183 cm tall, with lean figure. Dark brown eyes and his brown hair is cut short. Lightly tanned skin. He'd rather dress for comfort rather than style.
|
Post by Ashe Kneafsey on Jan 16, 2022 21:16:57 GMT 7
Ekspresi terkhianat dan cibir sinis Mateo Diaz membuatnya tertawa. Jari tangan mengelus bulu kucing di pangkuannya, Ashe hanya terus menyengir saat mendengar tuduhan dari sahabat baiknya. Suara mengeong kecil membujuknya untuk mengangkat kucing yang entah mengapa bertingkah begitu baik dan jinak dalam pelukan. Mungkin ada baiknya ia mencari hewan peliharaan. "Tidak seperti itu," Jawabnya masih dengan manahan tawa. Kepalanya menggeleng, "Pertanyaannya tentang mantan, kalau kamu sudah lupa. Berarti sudah putus hubungan. Masa aku meminta kamu jadi best man dulu sebelum ada calonnya?" Walau terus terang, siapa lagi yang akan dimintanya sebagai best man kalau bukan Mateo coba? Lagipula, "Tiga yang tidak kamu tahu tidak bisa dibilang serius." Kecuali satu, tetapi tentang yang satu itu... mungkin di lain kali. Suatu hari nanti, di masa depan. Senyumnya, ia yakin, selebar karakter kucing aneh di salah satu literatur muggle yang pernah ia baca saat Mateo sekali lagi mendapatkan tantangan yang aneh-aneh. Dan yang lebih menggelikan lagi, dua tantangan yang didapatkan oleh sahabatnya itu adalah tulisan Mateo sendiri. Jika ini bukan salah satu bukti nyata akan karma, Ashe tidak tahu bagaimana lagi bukti yang lebih jelas. "Sure, sure," Ashe menyetujui dengan mudah. Sebagian besar agar Mateo berhenti untuk bersungut-sungut. Cengir kembali merekah ketika sahabatnya tersebut dapat mengelok dari tantangannya sendiri dengan sukses, "Ah, jadi tantangan satu ini bertarget, eh?" Tangannya mengambil gelas yang kini berisi bola putih. Meneguk bir di dalamnya habis sebelum menarik secarik kertas di bawahnya dan membaca apa yang tertulis, Ashe mengangkat kedua alisnya. Untuk yang ketiga kalinya, ia mendapatkan pertanyaan. Bukan hanya itu, ia mendapatkan pertanyaan yang ia tulis sendiri. Mengingat Mateo sudah dua kali mendapatkan tantangan yang temannya itu tulis sendiri juga, hasil yang mereka dapatkan bisa dikatakan cukup aneh. " Fuck marry kill, Dippet Dumbledore and you." Sejujurnya, jawabannya cukup mudah. "Pertama-tama, kill Dippet. Lalu, eh, hm." Antara Dumbledore and Mateo? Tidak segamblang yang ia kira, "Marry Dumbledore and fuck you, I suppose."Diam. Lalu, menyengir ke arah Mateo, "Harus dijelaskan?" Tidak masalah juga. "Dippet is... too much. Too old-fashioned. Dumbledore, I think, could make a good spouse? I don't know, maybe. And you, I mean, don't take this the wrong way, but I wouldn't marry you. It'd be like marrying my own brother or something. But a casual fuck wouldn't be so bad."There. Sekarang Mateo tidak bisa protes dia menjawab terlalu pendek lagi. Masih dengan satu tangan menggendong kucing, Ashe melemparkan bola putih di tangan yang lain ke gelas-gelas Mateo. DZHK4aHB1-25{The List} - Truth: Apa hal yang kamu tak sukai dari sahabatmu?
- Dare: Rambut berwarna pink selama 24 jam
- Truth: Siapa dan kapan ciuman pertamamu?
- Dare: Minum secangkir tabasko
- fail (bola meleset)
- Truth: Siapa cinta pertama di Hogwarts?
- Dare: Chug a bottle of beer
- Truth: Rahasia terbesar yang disembunyikan dari sahabatmu?
- Dare: Buka baju sampai permainan selesai
- fail (bola meleset)
- Truth: The farthest you went with a girl
- Dare: Teriakkan "Aku cinta Dumbledore" dari pintu rumah Mateo
- Truth: Ungkap tipe perempuan yang kamu sukai!
- Dare: Makan telur mentah
- fail (bola meleset)
Truth: Fuck, Marry, Kill: Dippet, Dumbledore, the other playerDare: Cabut bulu ketiak dengan lakban sampai bersih- Truth: Hal apa yang pernah kau bohongkan ke sahabatmu?
- Dare: Cat kuku warna apapun selama 24 jam
- fail (bola meleset)
Truth: Apa yang jadi dealbreaker di cewek untukmu?- Dare: Masukkan tabasko ke dalam celanamu sampai permainan selesai
- Truth: Berapa banyak mantan yang kamu punya?
- Dare: Ungkap rasa cinta kepada tetangga Mateo melalui jendela lantai 2
- fail (bola meleset)
1-25
|
|
Wizards
IS OFFLINE
Years Old
STR 10
DEX 12
CON 8
INT 16
WIS 14
CHA 14
23 POSTS & 0 LIKES
House:
Ravenclaw
APPEARANCE
H: 190 cm, W: 68 kg. Dark brown hair, green eyes, and light brown skin tone.
|
Post by Mateo Diaz on Jan 17, 2022 11:00:51 GMT 7
" Oh, rite. Tiga orang itu, apakah termasuk si gadis Slytherin—aku lupa namanya. Kau tahu siapa." Cerita lama mengenai seorang gadis Slytherin berdarah murni yang entah mengapa sangat menempel kepada Mateo pada tahun kelimanya. Mateo jujur sangat jengkel berdekatan dengan gadis itu, sayangnya ia bukan tipikal pemuda yang tegaan hingga tetap melayani segala perbuatannya yang aneh. Ia juga sempat menemani sang gadis jalan-jalan sehari ke Hogsmeade. Fakta yang menyedihkan dan sangat mengiris hati adalah, gadis itu hanya mau mendekati Mateo agar Mateo bisa menjadi cupid antara sang gadis dan Ashe. Ogah. Seingatnya dulu, Ashe tak berakhir memiliki hubungan apapun dengan perempuan itu, tapi setelah mendengar 'tiga mantan tidak serius' bisa jadi perempuan itu salah satunya. Ashe Kneafsey dan Mateo Diaz adalah dua orang Ravenclaw yang terlihat cukup bertampang serius di Hogwarts. Namun, jika Mateo disandingkan dengan Ashe, maka Mateo terlihat lebih goofy. Mateo tidak merasa tampangnya buruk rupa, tetapi darah murni yang dimiliki Ashe membuatnya lebih populer sehingga tak heran gadis Slytherin itu mengejar Ashe. Kejadian itu sampai sekarang sejujurnya membuat ia trauma. Bukannya Mateo juga naksir, tapi sakit sekali dipermainkan seperti sebuah boneka—sejak itu ia hanya pernah pacaran serius sekali. Orang lain yang ia temui itu sangat manis, sayangnya orang tuanya melarang gadis itu untuk memacari seorang pemilik darah setengah lumpur seperti Mateo. Mateo memakai kembali kemejanya sembari mendengarkan Ashe menjawab tantangan selanjutnya (Tiga kali pertanyaan? Keberuntungan yang terlalu ekstrem!). Dirinya meminum satu gelas beer karena tenggorokan yang mulai kering oleh cuaca musim panas. Meskipun mereka tidak harus minum jika bersedia melakukan tantangan atau menjawab pertanyaan, tetapi kedatangan Ashe hari ini adalah agar mereka mabuk-mabuk hingga melayang, bukan? Sedikit meneguk minuman. Mendengar jawaban Ashe membuat mulut Mateo menyemburkan beer yang baru ia gumpalkan dalam rongga mulutnya. Refleks yang baik mengakibatkan semburan itu terarahkan ke sisi kanan Mateo sehingga tidak mengenai meja maupun Ashee. "Aku tidak tahu kau punya imajinasi seperti itu padaku, mate." tatapnya dengan dingin. " Well, at least you dont try to kill me." Ashe gagal melemparkan bola ke cangkir Mateo sehingga ia tidak perlu melakukan apapun. Sekarang gilirannya dan berharap Ashe harus melakukan hal konyol. mV2KhzAo1-251-25
|
|