Did Someone Said Something About Hunting?

"Be a good boy and wait for me outside, okay?"

"Sir yes sir!"

Lelaki berkumis tipis tersebut tersenyum tipis, meninggalkan kemenakannya tanpa pengawasan memang selalu membuat was was. Terutama jika keponakanmu adalah Louis Walter Freust, yang kendati tahun ini umurnya sembilanbelas dan harusnya sudah bisa diberikan tanggung jawab penuh akan diri sendiri, tetap saja sama mengkhawatirkannya seperti meninggalkan bocah delapan tahun di depan toko mainan dan berharap anak itu akan ada di sana ketika ia kembali.

Tapi, Ethan tak punya pilihan lain. Ia tidak ingin diganggu Louis ketika berkendara dengan kereta bawah tanah menuju brangkas keluarga, dan Louis pasti punya banyak distraksi di luar. Toh, perjalanan tidak akan lama.

Dan Louis pun setidaknya mencoba. Lima menit di awal ia hanya mondar mandir di depan Gringgotts, melakukan apapun yang bisa mendistraksinya: melihat etalase toko, mencungkil rumput liar yang tumbuh di sela jalanan berbatu, duduk duduk di tangga batu. Hingga ia cukup bosan untuk tetap duduk manis dan melompat turun meninggalkan wilayah bank sihir tersebut.

Malam cukup sepi, semua orang sudah meninggalkan pertokoan untuk pulang atau makan malam di kuali bocor. Jalanan lengang, namun sesuatu menabrak pundaknya—sesuatu yang tidak terlihat seperti manusia biasa. Louis berbalik, menunjuk bebayang yang melesat cepat.

"Tahan bayangan itu! Kurasa dia mencuri dompetku!"


( Status thread ditentukan oleh yang di-invite :] )